petunjuk herbarium

Petunjuk Praktikum Sistematika Tumbuhan

HERBARIUM TANAMAN OBAT

A.      Tujuan

–        Mengetahui apa yang dimaksud herbarium dan cara pembuatannya.

–        Mengetahui langkah-langkah pembuatan herbarium dan dapat membuat herbarium dari berbagai tanaman obat.

–        Mengetahui kegunaan dari tanaman obat yang telah dibuat herbarium.

B.       Prinsip Dasar

Herbarium  berasal  dari  kata  hortus  dan  botanicus,  artinya  kebun  botani  yang dikeringkan. Dengan kata lain, herbarium juga dapat diartikan dengan kumpulan tumbuhan yang dikeringkan dan diawetkan  dengan cara-cara khusus, ditempelkan pada lembaran kertas dan dilengkapi label dan data yang terinci. Pembuatan awetan spesimen diperlukan untuk tujuan pengamatan praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru terutama untuk spesimen yang sulit ditemukan di alam. Secara umum ada dua jenis awetan, yaitu awetan kering dan awetan basah.

Kegunaan dari herbarium itu sendiri antara lain :

a.     Material penelitian

b.    Alat pembantu dalam mengidentifikasi tanaman dan mengetahui kegunaan dari tanaman tersebut

c.     Sebagai bukti keanekaragaman

d.    Sebagai salah satu sarana dokumentasi

C.       Alat dan Bahan

1.    Alat

a.       Gunting atau pisau

b.      Etiket gantung

c.    Kertas koran

d.    Sasak kayu/pengepres

e.    Tali pengikat

f.     Kertas manila (35x55cm)

g.    Plastik

h.    Figura

2.    Bahan

a.       Kunyit (Curcuma domestica)

Jambu biji (Psidium guajava L.)

Kegunaan             : mengobati penyakit diare

Cara pembuatan   : Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali.

b.      Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)

Sambiloto (Androgarphis paniculata (Burrm.f.) Nees)

Sidaguri (Sida rhombifolia Linn)

Kegunaan             : mengobati penyakit Asam urat.

Cara pembuatan   : Campur 5 gram daging buah mahkota dewa dengan 15 gr akar sidaguri, 10 gr sambiloto kering, cuci bersih semua bahan. Kemudian rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas. Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ramuan diminum 1 jam sebelum makan.

c.       Kunyit (Curcuma domestica)

Serai (Andropogon nardus Linn)

Sambiloto (Androgarphis paniculata (Burrm.f.) Nees)

Kegunaan             : mengobati penyakit Tifus

Cara pembuatan   : 2 rimpang kunyit, 1 bonggol serai, dan 1 lembar daun sambiloto dicuci bersih kemudian ditumbuk halus, tambahkan 1 gelas air masak yang masih hangat dan disaring. Diminum secara rutin selama 1 minggu berturut-turut.

d.      Lengkuas (Alpinia galanga L)

Bawang putih (Allium sativum)

Kegunaan             : mengobati penyakit Panu

Cara pembuatan   : Tumbuk halus rimpang lengkuas dengan bawang putih (perbandingan 1:4, 1 rimpang lengkuas dan 4 bawang putih) sampai jadi bubur
Oleskan atau tempelkan pada tempat/bagian tubuh yang sakit

e.       Sambiloto (Androgarphis paniculata (Burrm.f.) Nees)

Kumis kucing (Orthosiphon stamineus)

Kegunaan             : mengobati penyakit Kencing Manis

Cara pembuatan   : Daun kumis kucing 20 helai dan 20 helai daun sambiloto dicuci bersih; kemudian rebus dengan 110 ml air, setelah dingin disaring dan diminum secara rutin 1 kali sehari.

f.       Daun Sambiloto (Androgarphis paniculata (Burrm.f.) Nees)

Daun sendok (Plantago mayor)

Kegunaan             : mengobati penyakit Kudis

Cara pembuatan   : Daun sendok sebanyak 10 lembar direbus bersama 7 lembar daun sambiloto dalam 2 gelas air, setelah dingin disaring dan diminum secara rutin.

g.      Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)

Bawang merah (Allium cepa)

Kegunaan             : mengobati penyakit Gondongan

Cara pembuatan   : Sepuluh ranting muda belimbing wuluh berikut daunnya ditumbuk halus bersama 4 butir bawang merah. Kemudian balurkan ke tempat yang sakit.

h.      Kunyit (Curcuma domestica)

Kayu manis (Cynamomum aromaticum Nees)

Kegunaan             : mengobati penyakit Maag

Cara pembuatan   : irisan kunyit dan kayu manis yang dicuci terlebih dahulu. Irislah 5 jari kunyit ukuran besar kira-kira 1 mm kemudian tambahkan 2 potong kayu manis kira-kira masing-masing 5 cm. Rebuslah dari 3 gelas menjadi 1 gelas dalam bejana. Air rebusan dari bening akan berubah menjadi merah. Minumlah air rebusan tadi pada saat sakit maag terasa, harus habis 1 gelas.

i.        Krokot (Portulaca oleracea L.)

Sambiloto (Androgarphis paniculata (Burrm.f.) Nees)

Kegunaan             : mengobati penyakit Prostat

Cara pembuatan   : Enam puluh gram krokot dan 30 gram sambiloto dicuci bersih kemudian direbus bersama 2 gelas air dalam keadaan tertutup selama 15 menit. Setelah mendidih, disaring, dan diminum dua kali sehari dengan dosis satu gelas hingga gejala penyakit dirasakan hilang.

j.        Brotowali (Tinospora crispa L.)

Temu ireng (Curcuma aeroginosa Roxb.)

Kegunaan             : mengobati gangguan nafsu makan

Cara pembuatan   : Brotowali dan temu ireng dicuci bersih lalu direbus dalam tiga gelas air hingga tersisa satu setengah gelas. Ramuan ini diminum dua kali sehari dengan dosis setengah gelas sekali minum.

k.      Kunyit (Curcuma domestica)

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

Kegunaan             : mengobati amandel

Cara pembuatan   : Kunyit diparut dan dicampur dengan perasan jeruk nipis, tambahkan madu dan setengah gelas air hangat, diaduk merata dan disaring. Diminum secara rutin 2 hari sekali.

l.        Mengkudu (Morinda citrifolia L.)

Lengkuas (Alpinia galanga L)

Kegunaan             : mengobati Demam

Cara pembuatan   : 1 buah mengkudu dan 1 rimpang lengkuas direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

m.    Tapak dara (Catharanthus roseus L.)

Tempuyung (Sonchus arvensis L.)

Keji beling (Stachytarpheta mutabilis, Vahl.)

Kegunaan             : mengobati penyakit batu ginjal

Cara pembuatan   : 30 gram daun tapak dara, 30 gram daun keji beling, 15 gram daun tempuyung, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian, disaring dan diminum dua kali sehari.

D.      Langkah Kerja

1.      Tanaman obat yang telah diberi etiket gantung (kertas bertali), dibungkus   menggunakan kertas Koran dan diatur sedemikian rupa dengan salah satu daunnya diperlihatkan dibawahnya.

2.       Setelah terbungkus kemudian dipres dengan menggunakan alat pengepres.

3.   Dikeringkan hingga daun tersebut kering, dapat dijemur langsung dibawah sinar matahari atau menggunakan oven listrik.

4.   Tanaman yang telah kering ditempelkan pada kertas khusus (gunakan kertas yang kuat atau tidak cepat rusak dan kaku).

5.   Lengkapi dengan label atau data terperinci pada herbarium tersebut.

E.       Pustaka

Thomas.1989.Tanaman Obat Tradisional.Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sistem Pencernaan

A. Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan pada manusia terdiri dari :

  1. mulut (cavum oris) dan faring,
  2. kerongkongan (esophagus),
  3. lambung (ventriculus),
  4. usus halus (intestinum),
  5. usus besar (colon),
  6. rectum dan
  7. muara pelepasan (anus).

Saluran pencernaan dilapisi oleh lendir di permukaan dindingnya.

1. Mulut (cavum oris) dan faring

Mulut merupakan alat (organ) pencernaan pertama, di dalamnya terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Macam gigi adalah gigi seri, gigi taring dan gigi geraham. Fungsi gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk merobek, gigi geraham untuk mengunyah makanan. Susunan gigi secara umum dari luar ke dalam meliputi lapisan email (sebagai pelindung lapisan gigi).

 Lidah di dalam mulut berfungsi untuk mengecap rasa makanan, memindahkan Baca lebih lanjut